MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga negara yang
memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral
benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.
Ø Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan yang salah, atau institusi sosial dengan
sejarah dan seperangkat aturan.
Ø Etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.
Ø Hukum
Hukum (law) adalah peraturan prilaku formal yang ditetapkan oleh
otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga
negaranya.
Undang-Undang komputer di Amerika Serikat
Setelah Undang-Undang
komputer Amerika Serikat mulai diterapkan, Undang-Undang ini berfokus pada
berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data
kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan
peranti lunak merupakan fokus utama.
PRIVASI
Tidak lama setelah
Undang-Undang kebebasan informasi (Freedom of Information Act) diterapkan,
pemerintah federal merencanakan Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik (Electronic
Communication Privasi Act) tahun 1986. namun, Undang-Undang ini hanya
mencakup komunikasi suara. Undang-Undang ini ditulis ulang tahun 1986 agar
mencakup data digital, komunikasi video, dan surat elektronik.
KEJAHATAN KOMPUTER
Pada tahun 1984,
Kongres Amerika Serikat memperkuat
Undang-Undang mengenai penggunaan komputer dengan mengeluarkan
peraturan-peraturan yang secara khusus diterapkan pada kejahatan komputer :
• Undang-Undang keamanan komputer Usaha Kecil dan
pendidikan (The Small Business Computer Security and Education Act)
Undang-Undang Akses
Palsu dan Kejahatan serta Penipuan
Melalui Komputer (Counterfeit Access Device and Computer Frand and
Abu
PATEN PERANTI LUNAK
Pada bulan Juli 1988,
Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat (U.S.Court of Appeals for the
Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini
kemudian dikenal dengan state street decision. Yang bermasalah
pada saat itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengolah reksa dana.
Hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat
dipatenkan karena 2 alasan :
(1) Algoritma matematika tidak dapat dipatenkan.
(2) Metode bisnis tidak dapat dipatenkan.
Undang-Undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa
Pada awal 2002,
sebagai jawaban atas state street decision, yang telah mendorong
banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di Amerika Serikat dan akhirnya
mempengaruhi perusahaan di Eropa, parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan agar
standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di AS
ditetapkan. Proposal ini mencetuskan berbagai diskusi dan tidak kesetujuan dan
peraturan untuk patentabilitas penemuan yang diterapkan pada komputer akhirnya
ditolak oleh parlemen EU pada bulan Juli 2005.
Undang-Undang Privasi Pribadi di Republik
Rakyat Cina
Baik pemerintahan dan
WN Cina semakin sadar akan kebutuhan untuk menentukan privasi pribadi. Salah
satu masalah adalah istilah privasi seringkali memiliki konotasi yang negatif,
karena di asosiasikan dengan seseorang yang menyembunyikan sesuatu. Para
aktivis pribadi di Cina menuntut diadakannya peraturan yang akan melindungi
data pribadi seperti tingkat pendapatan, pekerjaan, status pernikahan, sifat
fisik dan bahkan alamat dan nomor telepon.
Pada saat ini,
pemerintah RRC sedang berfokus untuk menetapkan peraturan penggunaan komputer
dan internet. Peraturan-peraturan ini menyatakan bahwa penggunaan perangkat ini
tidak boleh mengganggu “keamanan negara”, “kepentingan sosial”, “kepentingan WN
yang berazaskan hukum” dan “privasi”. Namun hingga saat ini definisi dari
istilah ini belum tersedia. Dalam menyusun argumen ini para aktivis
mengidentifikasi UE dan AS sebagai model untuk Undang-Undang yang dibutuhkan.
Meletakan Moral, Etika dan Hukum pada tempatnya
Penggunaan komputer di
dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi,
dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diiterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi
demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota
masyarakat. Wilayah etika komputer yang
kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan. Sisa bab ini
akan berfokus pada penggunaan teknologi informasi secara etis.
Kebutuhan akan Budaya Etika
Opini yang dipegang
secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari
pemimpinnnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penny pada JCPennyColonel
John Patterson di national Cash Register (NCR), atau Thomas J Watson,Sr. di IBM
menentukan kepribadiaan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO
perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh
amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang
perusahaan tersebut sebagai CEO-nya.
Keterkaiatan antara
CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan
dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen
tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan
dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh.
Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethics culture).
Bagaimana Budaya Etika
Diterapkan
Tugas dari manajemen
tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikannya merasuk ke seluruh
organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para
eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk
kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
•
Menetapkan Kredo Perusahaan
•
Menetapakan Program Etika
•
Menetapakan Kode Etik Perusahaan
Komitmen Terhadap Pelanggan, komitmen yang
pertama adalah menyediakan para
pelanggan kami barang dan jasa berkualitas yang inovatif dan secara teknologi
merespon kebutuhan mereka saat ini, pada harga yang disesuaikan.
Komitmen terhadap karyawan, komitmen yang kedua adalah menciptakan
lingkungan untuk karyawan kami yang mendorong pertumbuhan profesional,
mendorong masing-masing individu meraih potensi yang tertinggi, serta mendorong
tanggung jawab dan kreativitas individu.
Komitmen karyawan terhadap Security Pacific, komitmen yang ketiga adalah
sebagai karyawan kami berusaha memahami dan mematuhi kebijakan dan tujuan
perusahaan, berlaku profesional, dan memberikan upaya terbaik kami untuk
meningkatkan Security Pacific.
Komitmen dari karyawan ke karyawan, komitmen yang keempat adalah kami
harus berkomitmen untuk meningkatkan iklim saling menghormati, integritas, dan
hubungan profesional yang dicirikan oleh komunikasi yang terbuka dan jujurdi
dalam dan di semua tingkat organisasi.
Komiten terhadap masyarakat, komitmen yang kelima dari Security Pacific
adalah terhadap masyarakat yang kami layani. Kami harus terus berusaha
meningkatkan kualitas hidup melalui dukungan kami terhadap berbagai organisasi
dan proyek masyarakat.
Komitmen terhadap pemegang saham, komitmen yang keenam dari south pacific
adalh terhadap para pemegang saham. Kami akan berusaha untuk memberikan
pertumbuhan yang konsisten dan tingkat keuntungan terhadap investasi yang
superior, untuk menjaga reputasi dan lain-lain.
1) Kredo Perusahaan
Pernyataan singkat
mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan, Tujuan kredo tersebut
adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar
perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
2) Program Etika
Upaya yang terdiri
atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para
karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.
Contoh dari program
etika adalah audit etika.
»
Audit
Etika
Pertemuan antara
auditor internal dan manajer dengan tujuan untuk mempelajaribagaimana unit
manajer tersebut melaksanakan perusahaan.
Contoh, auditor dapat
bertanya kepada manajer penjualan, “Pernahkah terdapat kejadian di mana kita
kehilangan kesempatan usaha karena kita tidak memberikan hadiah untuk
penjualan?”.
3) Kode Perusahaan Yang Disesuaikan
Banyak perusahaan yang
merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini
merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu. Di bab yang
akan datang kita akan mempelajari kode etik untuk profesi sistem informasi.
ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER
James H. Moor
mendefinisikan etika komputer sebagai analisis sifat dan dampak sosial
teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan-kebijakan
yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis. Dengan demikian,
etika komputer terdiri atas dua aktivitas utama. Orang di perusahaan yang
merupakan pilihan yang logis untuk menerapakan program etika ini adalah CIO.
Seorang CIO harus (1) menyadari dampak penggunaan komputer terhadap
masyarakat dan (2) merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi
tersebut digunakan di seluruh perusahaan secara etis.
Satu hal amatlah
penting : CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan
komputer secara etis sendiriaan. Eksekutif-eksekutif lain juga harus
memberikan konstribusi. Keterlibatan di seluruh perusahaan ini merupakan
kebutuhan absolut dalam era komputasi pengguna akhir masa kini, di mana para
manajer di semua wilayah bertanggung jawab untuk menggunakan komputer di
wilayah mereka secara etis. Selain para manajer, seluruh karyawan bertanggung
jawab untuk tindakan mereka yang berkaitan dengan komputer.
Alasan Pentingnya
Etika Komputer
James Moor
mengidentifikasikan tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang
tinggi akan etika komputer :
ü Kelenturan secara logis
ü Faktor transformasi
ü Faktor ketidaktampakan
Kelenturan secara logis
Moor
mengartikan kelenturan secara logis sebagai kemampuan untuk memprogram komputer
untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan. Komputer akan
melakukan tepat seperti apa yang diinstruksikan oleh si programer, dan hal ini
bisa menjadi pikiran yang menakutkan. Tetapi, jika komputer digunakan untuk
melakukan kegiatan yang tidak etis bahayanya bukan terletak pada komputer
tersebut, melainkan orang-orang yang berada di balik komputer tersebutlah yang
bersalah. Jadi, dari pada merasa khawatir bahwa komputer akan digunakan secara
tidak etis, masyarakat harus lebih khawatir pada orang-orang yang mengatur
komputer tersebut
Faktor Transformasi
Alasan atas etika
komputer yang ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita
mengerjakan sesuatu dengan drastis. Salah satu contoh yang baik adalah email.
Email tidak menggantikan surat biasa atau sambungan telepon melainkan
menyediakan cara berkomunikasi yang benar-benar baru. transformasi yang sama
juga dapat dilihat pada cara manajer melaksanakan pertemuan. Jika dulu para
manajer harus berkumpul secara fisik di lokasi yang sama, kini mereka dapat
mengadakan pertemuan dalam bentuk konferensi video.
Faktor Ketidaktampakan
Alasan ketiga untuk
minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang
komputer sebagai kotak hitam. Seluruh operasi internal komputer tersebut
tersembunyi dari penglihatan. Ketidaktampakan operasi internal ini memberikan
kesempatan terjadinya nilai-nilai pemprograman yang tidak tampak, perhitungan
rumit yang tidak tampak dan penyalahgunaan yang tidak tampak.
Hak Sosial
dan Komputer
Masyarakat tidak hanya
mengarapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis,
namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi
hak-hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah
PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk
merepresentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi : privasi
(privacy), akurasi (accuracy), kepemilikan (property), aksesibilitas
(accessibility).
Hak privasi
Hakim Mahkamah Agung
Amerika Serikat, Louis Braindeis dikenal karena memperkenalkan “hak agar di
biarkan sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal. Yang
pertama adalah meningkatnya kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan
mata-mata. Yang kedua adalah meningkatkan nilai informasi dalam proses
pengambilan keputusan. Pemerintah federal menjawab sebagian dari masalah ini
dalam Undang-Undang privasi tahun 1974 namun, undang-undang ini hanya mencakup
pelanggaran yang dilakukan pemerintah.
Menurut Mason, para
pembuat keputusan menempatkan nilai yang amat tinggi pada informasi sehingga
mereka sering kali melanggar hak privasi seseorang untuk mendapatkannya. Para
peneliti pemasaran sering kali ditemukan menyelidiki tempat sampah orang lain
untuk mempelajari produk apa yang mereka beli,dan penjabat pemerintahan sering
kali menempatkan monitor di toilet untuk mengumpulkan data statistik lalu
lintas yang akan digunakan untuk menjustifikasi perluasan fasilitas tersebut.
Hal ini merupakan
contoh dari pengintaian yang tidak
menggunakan komputer dapat digunakan untuk tujuan ini, namun tidak sadar akan
kemudahan di mana data pribadi dapat diakses khususnya menggunakan internet.
Hak untuk Mendapatkan Keakuratan
Komputer memungkinkan
tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi
ini memang tersedia, namun tidak selalu
didapatkan. Beberapa sistem berbasiskan komputer berisiskan lebih banyak
kesalahan dari pada yang diberikan sistem manual.
-
Hak
Kepemilikan
Di sini yang dibahas
adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer.
Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual
melalui Undang-Undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga
tahun 1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten.
Sekarang, keduanya dapt digunakan untuk
memberikan pelindungan. Hak paten khusunya memberikan perlindungan yang kuat di
negara-negara di mana hukum ini diterapkan, di man suatu tiruan yang sempurna
akan versi yang asli tidak harus diperoleh untuk mendapatkan pengakuan
perlindungan hak cipta ini.
-
Hak
Mendapatkan Akses
Sebelum
diperkenalkanya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia
untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikro format yang disimpan di perpustakaan. Informasi ini
berisikan berita, hasil penelitian ilmiah, statistik pemerintah dan lain-lain. Sekarang, kebanyakan informasi
ini telah di konversikan ke basis data komersial, sehingga membuat
ketersediannya untuk masyarakat
berkurang. Untuk mengakases informasi ini, seseorang harus memiliki peranti
keras dan peranti lunak komputer yang diharuskan dan membayar biaya akses.
Mengigat komputer dapat mengakses data dari penyimpanan lebih cepat dan lebih
mudah dibandingkan jenis teknologi lain, ironis bahwa hak mendapatkan akses
menjadi isu etika era modern.
AUDIT INFORMASI
Saat menyusun etika
penggunaan komputer, satu kelompok dapat memegang peranan yang amat penting.
Mereka adalah para auditor internal.
Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (exsternal
auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan
akuntansi. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai
auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang
sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
Beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan
mengawasi pekerjaan para auditor internal, namun setelah peristiwa Enron
praktik ini tidak berlanjut.
Pentingnya Objektivitas
Hal unik yang
ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Mereka beroperasi
secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki
hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan
mereka satu-satunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO.
Agar para auditor
dapat menjaga objektivitas, mereka harus menyatakan bahwa mereka tidak
mengiginkan tanggung jawab operasional sistem yang mereka bantu kembangkan.
Mereka hanya bekerja dengan kapasitas ssebagai penasihat. Mereka membuat
rekomendasi untuk manajemen, dan manajemen memutuskan apakah mereka akan
menerapakan rekomendasi-rekomendasi tersebut.
Jenis Aktivitas Audit
Audit Finansial (Financial
Audit), memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas
yang dilaksanakan auditor eksternal.
Audit Operasional (Operational
Audit), tidak dilaksanakan untuk memverifikasi keakuratan catatan,
melainkan untuk memvalidasi efektivitas produksi. Ketika para auditor internal
melaksanakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem dasar :
a) Kecukupan pengendalian
b) Efisiensi
c) Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan
d) Audit Berkelanjutan (Concurrent Audit), sama
dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus-menerus.
Sebagai contoh, audit internal dapat memilih secara acak karyawan dan
memberikan slip gaji kepada mereka tanpa menggunakan sistem surat-menyurat perusahaan. Prosedur ini
menjaga agar nama di catatan pembayaran gaji mewakili karyawan sungguhan dan
bukanlah entri fiktif yang dibuat seorang penyelia (supervisor) curang
yang ingin mendapatkan gaji lebih.
MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Perusahaan tidak harus
mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat
memberikan fondasi untuk budaya
tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakan
program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau
disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Kode etik
ACM (Association
for Computting Machinery) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah
organisasi komputer profesional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik
dan perilaku profesionaln yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya.
Selain itu, kode etik dan praktik profesional rekayasa peranti lunak dibuat dengan tujuan agar bertindak
sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikan rekayasa peranti lunak,
yaitu penggunaan prinsip-prinsip rancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Bentuk kode etik ACM
yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang
merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi menjadi empat
bagian yaitu :
- Keharusan Moral Umum.
- Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Umum.
- Keharusan Kepemimpinan Organisasi.
- Kepatuhan terhadap Kode.
Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa
Peranti Lunak
Kode ini mencatat
pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem dan
terdiri ekspektasi di delapan hal penting :
- Masyarakat
- Klien dan Atasan
- Produk
- Penilaian
- Manajemen
- Profesi
- Kolega
- Diri Sendiri
ETIKA DAN CIO
Sejak Tahun 2002, para
CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk menandatangani keakuratan laporan
keuangan mereka. Persyaratan ini meletakan tanggung jawab di bahu para
eksekutif serta unit pelayanan informasi perusahaan dan unit pelayanan
informasi yang berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi finansial
yang dibutuhkan kepada para Eksekutif. Pelayanan informasi hanyalah merupakan
satu unit di dalam struktur organisasi, namun berada pada posisi kunci yang
memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat
akan pelaporan keuangan yang akurat.
CIO dapat memenuhi
ekspektasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup
hal-hal berikut :
• Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan
pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.
• Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan
laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.
• Mendidik eksekutif perusahaan mengenai
sistem-sistem keuangan.
• Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi
alarm yang memperingatkan eksekutif
terhadap aktivitas yang
membutuhkan perhatian.
• Secara aktif berpartisipasi di dalm memberikan
informasi keuangan kepada elemen lingkungan.
• Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan
oleh sumber daya informasi.
PENGARUH SARBANES-OXLEY
Jika dahulu sebelum
tahun 2002 tidak ada alasan yang kuat
mengapa CIO menjadi mercusuar integritas informasi di dalam perusahaan,
sekarang alasan itu sudah ada. Untuk merespon skandal keuangan perusahaan di
Enron, WorldCon (sekarang MCI), HealthSouth, dan Tyco, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan
Undang-Undang Sarbanes-Oxley (secara
resm dinamai Undang-Undang Perlindungan Investor dan Reformasi Akuntansi
Perusahaan Publik tahun2002). Proposal undang-undang ini disetujui oleh DPR
423-3 dan Senat 99-0, dan disahkan oleh Presiden Bush pada tanggal 30 Juli
2002. Tujuan dari Sarbanes-Oxley, yang dikenal sebagai SOX, adalah untuk
melindungi para investor dengan cara membuat eksekutif perusahaan bertanggung
jawab secara pribadi atas informasi keuangan yang diberikan ke lingkungan
perusahaan, khususnya pemegang saham dan komunitas keuangan.
SOX terdiri atas 10
pasal utama, 2 diantaranya secara langsung memenuhi unit pelayanan informasi
perusahaan :
- CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan.
- Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat diisyaratkan untuk memiliki unit audit internal.

0 Komentar